BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta kualitas hidup yang ditandai dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) serta meningkatnya kesejahteraan keluarga dan masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia berada pada angka 248/100.000 kelahiran hidup dan AKB masih berada pada kisaran 34/1.000 kelahiran hidup (Departemen Kesehatan RI, 2007).
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007, AKI dan AKB di Jawa Barat masih berada pada level yang cukup tinggi. Hingga saat ini, AKI di Jawa Barat 250 per 100.000 kelahiran dan AKB di Jawa Barat sebesar 40,26 per 1.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2007).
AKI di Kabupaten pada tahun sebesar 199,62 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 19,30 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kabupaten , ).
Menurut Lubis (2003), tingginya Angka Kematian Bayi di Indonesia maupun di dunia sebenarnya dapat diminimalisir dengan salah satunya melakukan rawat gabung (Rooming In).
Rawat gabung merupakan satu cara perawatan ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh dalam seharinya agar bayi segera mendapatkan kolostrum atau air susu ibu (Maryunani A, 2009:107-108).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan paling ideal bagi bayi. Rooming in akan membantu memperlancar pemberian asi, karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika ibu mandiri bisa tenang dan bahagia karena dapat mendekap bayinya, maka hormon ini akan meningkat dan asi pun cepat keluar sehingga bayi lebih puas mendapatkan air susu ibu (Mappiwali, 2008:3).
Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di RSUD Kabupaten didapatkan data-data ibu nifas normal yang dilakukan rooming in pada tahun 2008 yaitu berjumlah 200 orang (18,08%) dari 1.106 orang, sementara pada tahun berjumlah 284 orang (33,02%) dari 860 orang, jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008. Sementara dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap 10 ibu nifas di RSUD Kabupaten terdapat 3 (30%) ibu nifas yang mandiri dalam memberikan asi pada bayinya, masih sangat rendah. Salah satu indikator kemandirian ibu dalam memberikan asi pada bayinya adalah ibu dapat memberikan asi pada bayi sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan. Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ibu dalam menyusui bayinya, karena salah satu faktor keberhasilan dalam menyusui adalah komitmen ibu untuk menyusui bayinya (Manuaba,1998).
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Hubungan antara Rooming In dengan Kemandirian Ibu dalam Menyusui Bayinya di RSUD Tahun periode Maret-Mei ”.
1.2 Rumusan Masalah
Rooming in akan membantu memperlancar pemberian asi. Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Kemandirian ibu dalam upaya mendekap bayinya dalam rooming dapat meningkatkan asi dan cepat keluar. Dari hasil survey yang dilakukan penulis terhadap 10 ibu nifas di RSUD Kabupaten terdapat 3 (30%) ibu nifas yang mandiri dalam memberikan asi pada bayinya. Kemandirian ibu dalam memberikan asi pada bayinya dapat dilaksanakan dengan baik jika ibu dan bayi dilakukan rooming in.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara Rooming In dengan kemandirian ibu dalam menyusui bayinya di RSUD Tahun periode Maret-Mei .
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya gambaran rooming in di RSUD periode Maret- Mei Tahun .
1.3.2.2 Diketahuinya gambaran kemandirian ibu dalam menyusui bayinya di RSUD periode Maret- Mei Tahun .
1.3.2.3 Diketahuinya hubungan antara rooming in dengan kemandirian ibu dalam menyusui bayinya di RSUD periode Maret- Mei Tahun .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pendidikan serta memberikan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang didapat dari pendidikan ke dalam kondisi di lapangan.
1.4.2 Bagi Pendidikan/Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian berikutnya.
1.4.3 Bagi Rumah Sakit
Hasiil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data perbandingan yang bisa digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rooming in.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai wawasan dan motivasi agar masyarakat dapat memperhatikan pentingnya pelaksanaan rawat gabung sehingga melatih kemandirian ibu dalam menyusui bayinya.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk mengetahui hubungan rooming in dengan dengan kemandirian ibu dalam menyusui bayinya di RSUD Periode Maret-Mei Tahun . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas yaitu rooming in, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemandirian ibu.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.226
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar