BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik yang cukup ramai dibicarakan di Indonesia sejak sekitar menjelang awal tahun 2000, antara lain sebagai dampak dari gencarnya penyelenggaraan pertemuan regional dan internasional yang membahas secara lebih cermat masalah-masalah kependudukan dan pembangunan. Masalah reproduksi menyajikan fakta seputar kesehatan reproduksi, baik positif maupun negatif, mendorong berbagai pihak, baik pemerintah, perorangan, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menyosialisasikan sekaligus memberikan jalan keluar yang tepat atas masalah kesehatan reproduksi yang terjadi (Bkkbn, 2008:1)
Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja. Padahal, keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit. Hampir semua perempuan pernah mengalami keputihan. Pada umumnya, orang menganggap keputihan pada wanita sebagai hal yang normal. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar. Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati (Dini Kasdu, 2008:37).
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya biasanya disertai rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar, kerap pila disertai bau busuk , dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama (Shadine,2009:1)
Keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang biasa-biasa saja dan sering dialami oleh wanita. Jika memerhatikan, keputihan terjadi ketika merasa lelah atau stres. Keputihan dapat dianggap sebagai salah satu alarm tubuh,terutama untuk masalah reproduksi.(Nurchasanah, 2009:121)
Penyebab keputihan yang berlebihan terkait dengan cara kita merawat organ reproduksi. Misalnya, mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut (Diar, 2009).
Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini karena berdasarkan kajian teoretis yang ada salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Namun demikian perilaku higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi (Syaifuddin, 2002).
Laporan kesehatan respoduksi wanita yang memeriksakan kesehatanya di sarana kesehatan sangat terbatas, hal ini dapat dikarenakan wanita merasa dapat mengatasi sendiri permasalahan yang dihadapinya. Dari laporan triwulanan dinas Kesehatan kota tentang keputihan patologis diperoleh data sebagai berikut
Tabel 1.1
Laporan Kesehatan Reproduksi tentang Keputihan Patologis
pada Remaja di Beberapa Puskesmas di
Kota tahun 2011
TRiwulan Puskesmas Jumlah Total
I 2
1
2
19 24
II 49
17
1 67
III 6
2
4
29
16
2
3
4 62
IV
16
19
2
50 87
Sumber : Dinkes Kota , 2010
Data mengenai keputihan patologis diatas menunjukkan bahwa keluhan yang dialami telah ditangani oleh petugas kesehatan. Menurut data diatas bahwa Puskesmas Simpang IV Sipin pada triwulan ke IV tahun 2010 paling banyak melayani keluhan keputihan patologis dibandingkan dengan Puskesmas lainya.
Keputihan tak boleh dianggap remeh. Bisa mengakibatkan kemandulan dan kanker. Hampir setiap hari wanita pernah mengalaminya. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih.(Pribakti, 2008 :37).
Menurut Hurlock (2003) bahwa rentangan usia remaja dibagi dalam masa remaja antara 13 - 21 tahun, yang juga dibagi dalam masa remaja awal, antara 13-14 tahun, menengah usia 17 tahun, dan remaja akhir sampai 21 tahun.
Berdasarkan survey awal pada bulan Oktober 2011 di wilayah Puskesmas Simpang IV Sipin tepatnya di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota diketahui dari 20 siswi ada 17 orang yang menyatakan kurang memahami masalah keputihan dan tidak adanya penyuluhan kesehatan reproduksi mengenai keputihan dari petugas kesehatan. Seluruh siswi bersikap malu-malu jika membicarakan tentang kesehatan reproduksi terutama tentang cara merawat alat reproduksi yang baik, jika ada masalah keputihan mereka enggan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kesehatan reproduksi remaja putri khususnya tentang personal hygiene dengan judul ”Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri mengenai Personal Hygiene terhadap Keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam proposal penelitian ini adalah belum diketahuinya gambaran Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pentingnya personal hygiene terhadap keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011. Sehingga pertanyaan penelitian yang timbul antara lain :
1. Bagaimana gambaran personal hygiene remaja putri di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan remaja putri tentang keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011?
3. Bagaimana gambaran sikap remaja putri tentang keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pentingnya personal hygiene terhadap keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran personal hygiene remaja putri di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011.
b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011
c. Untuk mengetahui gambaran sikap remaja putri tentang keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Sebagai bahan masukan dan informasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada remaja putri tentang keputihan sehingga mereka mengetahui beberapa bahaya keputihan dan bisa secepatnya membawa ke pelayanan terdekat.
2. Bagi Institusi Pendidikan STIKBA Prodi D III kebidanan
Sebagai bahan referensi tambahan di perpustakaan STIKBA Prodi D III kebidanan dan sebagai bahan tambahan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk lebih memahami tentang dampak personal hygiene terhadap keputihan.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman bagi peneliti tentang keputihan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keputihan.
4. Bagi Peneliti lain
Dapat dijadikan bahan tambahan dan informasi dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang keputihan dengan variabel penelitian yang berbeda.
E. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskrtftif yaitu mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang personal hygiene terhadap keputihan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota tahun 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putri yang ada di Madrasah Aliyah Laboratorium. Sampel penelitian diambil secara stratified random sampling yaitu sample yang diambil secara acak sesuai dengan jumlah populasi di masing-masing kelas. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2011. pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan yang terstruktur untuk memudahkan dalam menganalisis data. Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat yaitu cara pengolahan data guna mempermudah penyajian baik dalam bentuk teks, tabel maupun diagram.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.253
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar