BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan (Bayi sampai remaja), dimana anak bukan miniatur orang dewasa, harta dan kekayaan orang tua yang nilai dihitung secara ekonomi tetapi anak adalah mahluk yang unik, dan utuh, biopsiko-sosio kultural spiritual (Yupi Supartini, 2002).
Keadaan sakit dapat mempengaruhi keadaan psikologis dan fisiologis pada anak, oleh karena itu usaha perawatan harus diarahkan untuk mengurangi tekanan emosi yang bersumber pada keberadaannya di rumah sakit. Khususnya pada anak usia 2-5 Tahun sangat mempengaruhi perkembangan sosial emosionalnya, perkembangan psikososial dan perkembangan intelektual (Yupi Supartini, 2002).
Anak usia 2-5 Tahun perkembangan intelektual masuk pada tahap sensori motorik dimana anak bersifat egosentris dan pada tahap pre operasional kemampuan berbahasa berkembang dan mulai belajar untuk berkomonikasi sosial, karena pada tahap ini anak mampu menggunakan simbol-simbol berupa kata-kata megingat masa lalu dan sekarang. (Yupi Supartini, 2002).
Anak yang dirawat di rumah sakit akan merasa tidak aman dan nyaman, tidak mengerti mengapa harus dirawat berpisah dengan orang-orang terdekat dan kecemasan dengan lingkungan baru.Oleh karena itu rumah sakit berfungsi untuk melengkapi suatu lingkungan diman anak yang sakit dapat dibantu untuk mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau memperbaiki status fisik, mental, sehingga anak dapat berkembang dalam keterbatasannya (Sacharin M, Rosa, 2000).
Reaksi anak terhadap sakit dan kerumah sakit baik untuk rawat inap maupun rawat jalan adalah untuk kecemasan, stress, dan perubahan perilaku bentuk dari kecemasan, dapat berpa bentuk kecemasan berpisah, kehilangan kontrol, cedera tubuh dan nyeri.Tiga fase dari kecemasan berpisah adalah fase protes, despair detachment / denial.yang masing-masing memberikan perilaku tertentu.
Salah satu cara untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan bermain.Bermain dirumah sakit mempunyai fungsi penting bagi pertumbuhan dan perkembanganjuga menghilangkan kecemasan. Kita tahu , dunia anak adalah dunia bermain karena bermain adalah kebutuhan dasar bagi anak dan merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenanga, tanpa ada tujuan atau sasaran yang hendak dicapai. Itulah sebabnya bermain dikatakan sebagai kegiatan inklusif dan inheren yaitu muncul atas motivasi dari dalam diri dan tak perlu diajarkan lagi. (Yupi Supartini, 2002).
Untuk mengatasi hal tersebut diusahakan untuk memodifikasi lingkungan rumah sakit sehingga menyerupai lingkungan dirumah, memberikan kesempatan anak sakit mendapatkan kontrol yang dapat diterima, membantu untuk rencana dan schedule pelayanan dan perwatan, dan dapat berinteraksi dengan keluaarga dan dengan anak sakit yang lain (Whaley and wong's, 1995).
Salah satu permainan yang diberikan pada anak berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD SOETOMO SURABAYA adalah menggambar, mewarnai, bisa sebagi suatu permainan yang “non direktive” memberikan kesempatan anak untuk penyembuhan “therapeutic play “. Mengekspresikan “feeling_nya” dengan menggambar / mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata (Hardjono Suparto, 2003).
Selama ini di Rumah sakit Kabupaten , belum pernah diadakan Program bermain karena dalam tahap renovasi sehingga belum mempunyai tempat bermain dan alat-alat mainan sebagaimana yang dibutuhkan oleh anak-anak dalm mengurangi dampak hospitalisasi terhadap anak.
Jadi diharapkan untuk menurunkan dampak hospitalisasi pada anak perlu di adakan bermain di Rumah sakit sebagai wadah bagi aspirasi anak. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “pengaruh program bermain terhadap penurunan dampak hospitalisasi pada anak usia 2-5 tahun” di ruang perawatan anak RSUD Kabupaten
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut “apakah ada pengaruh bermain pada anak usia 2-5 tahun terhadap penurunan dampak hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Kabupaten ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh bermain terhadap dampak hospitalisasi pada anak usia 2-5 Tahun diruang perawatan anak RSUD Kabupaten
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengaruh bermain.terhadap penurunan kecemasan pada anak usia 2-5 tahun akibat dampak hospitalisasi di ruang perawatan anak RSUD Kabupaten
b. Untuk mengidentifikasi pengaruh bermain terhadap penurunan takut akan rasa sakit dan perlukaan pada anak usia 2-5 tahun akibat dampak hospitalisasi diruang perawatan anak RSUD Kabupaten
c. Untuk mengidentifikasi pengaruh bermain terhadap penurunan kehilangan kontrol pada anak usia 2-5 tahun akibat dampak hospitalisasi diruang perawatan anak RSUD Kabupaten
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pendidikan
Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan pustaka atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi tenaga keperawatan
Sebagai masukan bagi praktisi keperawatan agar memandang penting aktifitas bermain sebagai bagian dari pengembangan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas.
3. Bagi Rumah sakit
Sebagai masukan bagi Rumah sakit untuk peningkatan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
4. Bagi Penelitian
Sebagai bahan atau sumber data penelitian berikutnya dan mendorong bagi pihak yang berkepenti
5. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan pengetahuan serta mengembangkan diri dalam bidang penelitian
6. Bagi masyarakat
Diharapakan masyarakat menggunakan terapi bermain di rumah sakit untuk mengurangi rasa cemas dan takut pada anaknya.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.288
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar